SMK INSAN PRIMA MANDIRI JL. KH. MUHAMMAD HASBULLAH NO. 100 DESA SUKABAKTI KEC. TAROGONG KIDUL GARUT

Jumat, 07 April 2017

FINAL SUDAH SELESAI, TAPI INI BELUM BERAKHIR


Kim Jeffrey Kurniawan melangkah perlahan menuju titik 12 pas, sorotan kamera memperlihatkan raut wajah tegang dari saudara Irfan Bachdim ini. Dan ketika peluit dari sang pengadil dibunyikan, tendangan pemain blasteran Jerman ini melambung tinggi menembus awan, membuyarkan harapan seluruh bobotoh agar Persib menjejakan kaki di Final Piala Presiden 2017. Namun tak disangka, setelah tendangan pemain terakhir dari PBFC menghujam gawang I Made Wirawan, yang artinya mengubur impian Persib meraih juara di Piala Presiden 2017, sontak para bobotoh mendukung Kim dengan meneriakkan namanya, agar sang pemain tidak merasa bersalah, karena kalah menang adalah hal biasa dalam sepak bola. Hal ini menunjukkan bahwa bobotoh sudah lebih dewasa dalam menyikapi setiap hasil pertandingan, tidak anarkis dan juga tidak rasis, toh semua bobotoh yang menyaksikan laga yang dihelat Minggu, 5 Maret 2017 malam itu di Si Jalak Harupat atau yang menonton di layar kaca, menyaksikan betapa luar biasanya perjuangan para pemain Persib untuk meraih tiket ke final, namun apa daya, keberuntungan bukan milik Persib malam itu. Tapi untuk meraih posisi terhormat setidaknya meraih peringkat ketiga, masih belum berakhir bagi Persib, dan benar saja, raihan tertinggi Persib di Piala Presiden 2017 adalah peringkat ketiga, hasil ini diraih setelah mengalahkan Semen Padang pada perebutan tempat ketiga Sabtu, 11 Maret 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.


Senin lalu, tepatnya tanggal 3 April 2017, siswa kelas XII SMK di seluruh Indonesia mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP), tidak terkecuali siswa kelas XII SMK Insan Prima Mandiri yang tahun ini mengikuti UNBK untuk pertama kalinya. Ibarat pertandingan, inilah laga final yang mau tidak mau harus diikuti oleh siswa tingkat terakhir di jenjang SMK. Dan pada Kamis, 6 April 2017, berakhir sudah laga final tersebut. Tapi, apakah setelah selesainya UNBK/UNKP tersebut, semuanya sudah berakhir? Secara kewajiban akademis mungkin sudah selesai, kelas XII sudah tidak dibebankan lagi untuk mengikuti setiap mata pelajaran di
jenjangnya. Namun semudah itukah, perjalanan panjang selama 3 tahun lamanya cukup diakhiri dengan Ujian yang hanya 4 hari? Tentu saja tidak, semuanya sudah berakhir jika siswa tersebut sudah mengetahui kelulusannya dan mendapatkan Ijazah sebagai tanda buktinya.

Oleh karena itu, bagi siswa kelas XII SMK, dimanapun sekolahnya, khususnya di SMK Insan Prima Mandiri, jangan anggap setelah UN selesai, berakhir sudah tugas dan kewajiban untuk bersekolah. Memang, tidak lagi harus tiap hari ke sekolah, karena tiap hari ke sekolahpun tidak ada proses KBM, cukup 2 hari sekali ke sekolah, mungkin saja ada informasi penting terkait pendidikan, misalnya ada beasiswa bagi yang mau melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya atau ada lowongan pekerjaan bagi yang mau langsung bekerja setelah sekolah. Toh tidak rugi datang sekolah sekali atau dua kali dalam seminggu, di rumahpun saya rasa akan bosan kalau tidak ada kegiatan. Atau mungkin masih ada hutang nilai di beberapa mata pelajaran, sebelum diumumkan kelulusan, alangkah baiknya cek lagi nilai raport, kalau-kalau ada nilai yang kurang. Mumpung kelulusan masih lumayan lama, lebih kurang 1 bulan lagi, perbaiki nilai dari sekarang, selagi ada kesempatan. Jangan tunda pekerjaan esok hari
kalau hari ini bisa diselesaikan, karena esok hari belum tentu kita masih diberi kesempatan oleh Sang Pencipta untuk menghirup segarnya udara pagi.

Ini belum berakhir, ayo perbaiki sebelum terlambat, karena kesempatan hanya sekali, dan keberuntunganpun tidak hadir setiap saat.

Minggu, 26 Maret 2017

USBNBK, BERSAING ATAU TENGGELAM?

Ibarat semi final Piala Presiden 2017 yang diselenggarakan dalam dua leg, ketika di leg pertama meraih kemenangan, maka satu kaki tim tersebut sudah berada di final. Apakah itu pasti? Bisa ya, bisa juga tidak. Karena bisa saja di leg pertama kalah 4-0 dan di leg kedua justru berbalik unggul 6-1 (agregat 6-5). Jadi intinya jangan puas dan berhenti berusaha sebelum peluit panjang dibunyikan oleh pengadil lapangan.
Minggu lalu, tepatnya tanggal 20-24 Maret 2017, seluruh kelas XII jenjang SMK/Sederajat se-Jawa Barat atau bahkan se-Indonesia, mengikuti US dan USBN yang diibaratkan semi finalnya Ujian, yang artinya ketika US/USBN berhasil dilewati dengan lancar dan nilai yang memuaskan, maka satu kaki kita sudah berada di gerbang kelulusan. Apakah itu pasti? Bisa ya, bisa juga tidak. Karena bisa saja ketika US/USBN kita bisa mengikuti dengan lancar, tapi ketika UNBK/UNKP kita justru tidak bisa berbuat apa-apa atau kalah di laga yang menentukan.
Tahun pelajaran 2016/2017, SMK Insan Prima Mandiri kembali mencoba hal yang baru. Setelah menjadi penyelenggara UNBK untuk pertama kalinya tepatnya di tahun ketiga (Angkatan ke-3), minggu kemarin pada US/USBN, SMK IPMAN memberanikan diri untuk menyelenggarakan US/USBN dengan menggunakan komputer atau USBNBK Online, tidak semi online seperti UNBK. Kenapa online? Karena aplikasi Ujian yang kami pakai menggunakan media sosial khusus pembelajaran atau e-learning yang lebih familiar dengan sebutan Edmodo. Dengan aplikasi ini, setiap siswa bisa langsung melihat hasil pekerjaannya saat itu juga atau saat ujian telah selesai (khusus pilihan ganda). Gurupun tidak harus memeriksa satu per satu jawaban siswa, karena aplikasi langsung memeriksa hasil ujian tersebut. Untuk soal uraian, guru tinggal mengklik menu benar dan salah disertai tanggapan untuk jawaban yang salah atau kurang tepat. Mudahkan?

Ibarat uji coba, pasti masih ada kekurangan atau kesalahan, tapi hal tersebut tidak membuat kami menyerah untuk terus mencoba, yang akhirnya secara keseluruhan USBNBK Online berjalan dengan lancar. Walau sekolah lain ada yang menggunakan aplikasi khusus yang mirip dengan UNBK (CBT), tapi kami tidak merasa kalah bersaing. Toh mereka sekolah sudah lama berdiri, kita yang baru mengeluarkan dua angkatan, bisa menyelenggarakan ujian berbasis komputer. Inilah persaingan sehat untuk kualitas lulusan SMK yang lebih baik, khususnya lulusan SMK Insan Prima Mandiri.
Jadi, masihkah kita bermimpi ketika yang lain sudah berlari? Minimalnya kita sudah berdiri saat orang lain sudah berlari. Idealnya kita sama-sama berlari mengejar mimpi. Karena bila kita tidak mampu bersaing, maka kita akan tenggelam.

Bersaing atau Tenggelam?

#USBNBK

#Maret2017


Sabtu, 04 Maret 2017

PRAKTIK KERJA INDUSTRI, BUKAN HANYA SEKEDAR WACANA TANPA AKSI NYATA

Buktikan buktikan
Itu yang di nanti nanti
Buktikan buktikan
Kalau hanya omong
Burung beo pun bisa
(Buktikan – Iwan Fals)

    Sepenggal lirik lagu dari Iwan Fals menjadi pembuka tulisan ini, tulisan ketiga di tahun 2017 yang berhasil kami hadirkan untuk mengisi blog http://smkipman.blogspot.co.id/. Bukan tanpa alasan di tahun 2017 ini, kami kembali menghadirkan tulisan-tulisan tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK Insan Prima Mandiri, selain sebagai ajang promosi sekolah melalui media sosial, kami harapkan peran serta seluruh warga SMK IPMAN, baik itu Guru maupun peserta didik, untuk senantiasa mengikuti perkembangan Teknologi Informasi, yang semakin hari semakin pesat perkembangannya. Bila sedetik saja kita tidak mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan TI, jangan harap kemajuan dan keberhasilan akan kita raih.
        Setelah menghabiskan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017, kelas XI SMK IPMAN sudah dihadapkan dengan tantangan yang tidak mudah, tapi tidak sulit bila kita siap menghadapinya. Tantangan yang sering kami sebut sebagai Uji Coba tersebut dimulai ketika libur masih menghiasi hari-hari, tepatnya mulai tanggal 3 Januari 2017. Ketika habis tahun baru, biasanya sering berlibur menghabiskan waktu dengan keluarga dan orang-orang tercinta, namun libur tahun baru 2017 sedikit berbeda, karena harus bergelut dengan dunia kerja yang nyata tapi hanya sekedar Praktik Kerja. Ya Praktik Kerja Industri nama uji coba tersebut atau lebih familiar dengan sebutan Prakerin.
Uji coba penting dilakukan seperti halnya dalam dunia sepak bola, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan tim yang selama ini berlatih dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan. Sama halnya dengan Prakerin, yang bisa diibaratkan sebagai sarana Uji Coba untuk melihat sejauh mana materi yang disampaikan selama lebih kurang 1,5 tahun dapat diserap dan diterapkan di dunia Industri/dunia kerja. Dengan Prakerin pula, Dunia Usaha/ Dunia Industri bisa saling memberi manfaat dengan Dunia Pendidikan, khususnya SMK, guna meningkatkan kualitas lulusan yang nantinya bisa berkiprah dan memberi manfaat di masyarakat dan dunia kerja. Satu hal yang perlu diingat, Prakerin bukan jalan untuk berleha-leha karena tidak adanya proses KBM selama lebih kurang 2 bulan. Walaupun selama Prakerin seringkali tidak ada pekerjaan, jangan sampai kita berleha-leha, jemputlah bola, bukan menunggunya. Prakerin harus dijadikan awal untuk menjadikan diri menjadi lebih baik, karena dengan Prakerinlah pengalaman akan hadir dan mewarnai kehidupan nantinya. Jadikanlah Prakerin sebagai tonggak kebangkitan untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik.
Untuk tahun ini, jumlah DU/DI yang bekerjasama dengan SMK Insan Prima Mandiri lebih kurang ada 17. Ada DU/DI yang sudah bekerjasama pada tahun sebelumnya dan ada pula yang baru bekerjasama tahun ini. Ke-17 DU/DI tersebut diantaranya adalah Dirjen Pajak, BAPPEDA, Disdukcapil, Disnaker, Kantor POS Tarogong, Kantor Kecamatan Tarogong Kaler, Samsat, Disperindag, SMP 2 Tarogong Kidul, Pengadilan Negeri Garut, Bank BIJ, Kantor Kecamatan Garut Kota, Kejaksaan, Kantor POS Pusat, PDAM, DPPKBPPPA, dan TB BSN. Secara keseluruhan DU/DI yang bekerjasama dengan SMK IPMAN menyatakan cukup puas dengan kualitas para peserta Prakerin tahun ini, kalaupun masih ada kekurangan, hal tersebut akan menjadi evaluasi kami untuk penyelenggaraan Prakerin tahun depan.

Selasa, 28 Februari 2017 menjadi hari terakhir seluruh peserta didik kelas XI SMK IPMAN menjalani Prakerin. Menjalani praktik kerja yang benar-benar nyata, yang merupakan gambaran kehidupan atau ujian sesungguhnya selepas menanggalkan seragam putih abu-abu. Praktik kerja yang memang harus bekerja, tidak hanya sekedar berwacana ataupun berbicara saja, namun harus dilaksanakan dengan aksi nyata. Bila hanya wacana saja, burung beopun bisa.
Maka dari itu, tetaplah bersemangat menjalani hari-hari, tetaplah berinovasi untuk kemajuan SMK Insan Prima Mandiri. Mari kita dorong sama-sama Kendaraan IPMAN agar mampu melaju dengan lebih cepat dan bersaing dengan sekolah-sekolah favorit yang ada di Kabupaten Garut. Jangan takut mencoba, jangan takut kalah, karena sesungguhnya yang kalah itu adalah yang hanya diam dan setia menjadi penonton.

SMK BISA!

Rabu, 01 Maret 2017

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN, BUKTI NYATA PENGAKUAN PEMERINTAH KEPADA LULUSAN SMK

SMK Bisa! Itulah slogan yang menjadi simbol penyemangat untuk para siswa yang bersekolah di jenjang SMK. Kenapa SMK harus bisa? Karena jenjang pendidikan SMK, berbeda dengan SMA. Lulusan SMA mau tidak mau harus melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya di Perguruan Tinggi, tapi lulusan SMK, bisa memilih, mau kuliah silahkan, tidakpun tidak apa-apa, toh bisa membuka lapangan pekerjaan dengan berwirausaha, karena lulusan SMK punya keahlian disesuaikan dengan jurusan yang digelutinya. Yang kompetensi keahliannya Teknik Instalasi Listrik, sembari kuliah kalau misalnya melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, bisa sambil jadi Instalatir, atau magang di perusahaan penyedia jasa pemasangan listrik. Yang kompetensi keahliannya Teknik Otomotif, bisa magang di bengkel-bengkel atau membuka bengkel sendiri kalau modalnya kuat. Yang kompetensi keahliannya Akuntansi, bisa magang di perusahaan-perusahaan atau toko-toko yang pasti membutuhkan seorang akuntan untuk menyelesaikan permasalahan transaksi di tokonya tersebut.                

Setiap menjelang Ujian Nasional, siswa SMK lebih sibuk dibandingkan dengan siswa SMA. Kenapa lebih sibuk, toh sama jenjangnya Sekolah Menengah? Jenjang boleh sama, tapi visi dan output lulusannya berbeda. Jelas berbeda, karena siswa SMK harus melalui yang namanya Uji Kompetensi Keahlian alias Ujikom, yang tidak akan pernah dirasakan oleh siswa SMA. Lelah? Pasti. Tapi dengan lelah akan mendapatkan ilmu yang ilmiah, yang tidak akan berat dibawa kemana-mana. Dan apabila kita mampu mengaplikasikannya di kehidupan sesungguhnya, niscaya hidup kita akan berkah.

Kenapa siswa SMK harus Ujikom? Karena pemerintah secara tidak langsung mengakui kualitas lulusan SMK. Pada saat Ujikompun yang mengujinya tidak sembarangan, harus yang memiliki kualifikasi dan keahlian dibidangya. Setelah lulus Ujikom, siswa tersebut akan mendapatkan Sertifikat Keahlian, dimana sertifikat tersebut akan berguna bila nantinya akan melamar pekerjaan atau ketika membuka wirausaha.
                


SMK Insan Prima Mandiri, sebagai salah satu SMK di Kabupaten Garut, tahun ini menjadi penyelenggara pada kegiatan Uji Kompetensi Keahlian, setelah 2 tahun sebelumnya masih menginduk ke sekolah lain. Untuk menjaga kualitas Ujikom sendiri, SMK IPMAN menggandeng PUSKOM AMIK HASS Garut sebagai mitra atau penguji eksternal. Dipilihnya PUSKOM AMIK HASS Garut sebagai penguji eksternal tidak lain karena adanya kesamaan visi dan misi dalam pengembangan lulusan akuntansi yang dapat diandalkan di dunia kerja dan masyarakat pada umumnya.

Ujikom sendiri dilaksanakan selama 2 hari, dari mulai tanggal 01-02 Maret 2017 dengan mata uji yang di Ujikomkan adalah Mengelola Jurnal, Mengelola Buku Besar, Menyelesaikan Siklus Akuntansi, Rekonsiliasi fiskal dan SPT Tahunan PPh Badan untuk Ujikom Tulis serta Mengoperasikan Komputer Akuntansi (Myob) untuk Praktek. Selama 2 hari tersebut para peserta dapat mengikutinya dengan baik dan lancar, walau ada kendala, secara umum berjalan dengan baik.

Jadi, adik-adik SMP yang sekarang kelas 9, masih ada yang ragu untuk masuk SMK? Jangan ragu, jangan bimbang, segera tetapkan pilihan, bila perlu lakukan sholat malam untuk memilih yang terbaik diantara yang baik. Tidak perlu jauh-jauh mencari SMK, yang dekat rumah sekarang banyak kok, kualitasnya pun tidak kalah dengan SMK yang letaknya di pusat kota, salah satunya SMK Insan Prima Mandiri yang beralamat di Jalan KH. M. Hasbullah No. 100, Kp. Rancamaya, Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.







Mau Bukti? Ayo masuk SMK! Karena, SMK BISA!






Selasa, 14 Februari 2017

UNBK SMK IPMAN, ANTARA PERCAYA DAN TIDAK

Tidak terasa, lebih kurang 5 tahun SMK Insan Prima Mandiri Garut berdiri, mewarnai dunia pendidikan SMK di Garut yang semakin hari semakin banyak bermunculan. Dimulai sejak tahun 2012 dan kini sudah menginjak di tahun 2017, SMK Insan Prima Mandiri yang lebih familiar dengan sebutan SMK IPMAN terus berkembang dan bersaing demi terciptanya pendidikan yang berkualitas khususnya pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.

Menginjak tahun kelimanya berkiprah di dunia pendidikan Garut, SMK IPMAN kini sudah bisa mandiri melaksanakan Ujian Nasional, selain karena sudah terakreditasi sejak 2 tahun lalu atau tepatnya tahun 2015, SMK IPMAN sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk menyelenggarakan Ujian Nasional secara mandiri atau dengan kata lain tidak menggabung/menumpang di sekolah lain. Dan mulai tahun pelajaran 2016/2017, SMK IPMAN memberanikan diri untuk menjadi penyelenggara dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Walau awalnya sempat bimbang dan ragu akan kesiapan fasilitas terutama untuk Komputer Server dan jaringan internet yang sepertinya sulit untuk mendekat ke kampus SMK IPMAN, tapi dengan perjuangan yang ekstra seluruh elemen yang ada di SMK IPMAN, akhirnya sehari menjelang sinkronisasi server lokal ke server pusat, seluruh perangkat pendukung UNBK berhasil mendarat dengan selamat di Kampus SMK IPMAN.

Dan mengawali kiprahnya di dunia UNBK, SMK IPMAN selama 2 hari, Senin dan Selasa, 13 dan Februari 2017 mengikuti Simulasi II UNBK bersama sekitar 88 sekolah lain jenjang SMK di Kabupaten Garut. Daya listrik yang sempat dikhawatirkan akan menjadi kendala, akhirnya bisa diajak kerjasama untuk tidak putus nyambung lagi.

Di hari pertama Simulasi, alhamdulillah berjalan dengan cukup lancar, walau server sempat merestart sendiri di waktu istirahat, tapi secara keseluruhan berjalan sesuai rencana. Hari pertama sendiri mapel yang disimulasikan adalah Matematika. Memasuki hari kedua simulasi, mapel yang disimulasikan adalah Bahasa Inggris dan secara keseluruhan berjalan dengan lancar.

Bagi SMK IPMAN, UNBK awalnya hanya sebuah wacana, antara ikut atau tidak pun sepertinya tidak pernah terpikirkan. Tapi percaya atau tidak, tahun ini SMK Insan Prima Mandiri menjadi penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Karena SMK itu BISA !


14 Februari 2017







Contact

Jl. KH. Muhammad Hasbullah No. 100 Rancamaya - Garut email: smk.ipman@gmail.com