Kim Jeffrey Kurniawan melangkah perlahan menuju titik
12 pas, sorotan kamera memperlihatkan raut wajah tegang dari saudara Irfan Bachdim
ini. Dan ketika peluit dari sang pengadil dibunyikan, tendangan pemain blasteran
Jerman ini melambung tinggi menembus awan, membuyarkan harapan seluruh bobotoh
agar Persib menjejakan kaki di Final Piala Presiden 2017. Namun tak disangka,
setelah tendangan pemain terakhir dari PBFC menghujam gawang I Made Wirawan, yang
artinya mengubur impian Persib meraih juara di Piala Presiden 2017, sontak para
bobotoh mendukung Kim dengan meneriakkan namanya, agar sang pemain tidak merasa
bersalah, karena kalah menang adalah hal biasa dalam sepak bola. Hal ini
menunjukkan bahwa bobotoh sudah lebih dewasa dalam menyikapi setiap hasil
pertandingan, tidak anarkis dan juga tidak rasis, toh semua bobotoh yang
menyaksikan laga yang dihelat Minggu, 5 Maret 2017 malam itu di Si Jalak
Harupat atau yang menonton di layar kaca, menyaksikan betapa luar biasanya
perjuangan para pemain Persib untuk meraih tiket ke final, namun apa daya,
keberuntungan bukan milik Persib malam itu. Tapi untuk meraih posisi terhormat
setidaknya meraih peringkat ketiga, masih belum berakhir bagi Persib, dan benar
saja, raihan tertinggi Persib di Piala Presiden 2017 adalah peringkat ketiga,
hasil ini diraih setelah mengalahkan Semen Padang pada perebutan tempat ketiga Sabtu,
11 Maret 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Senin lalu, tepatnya tanggal 3 April 2017, siswa kelas XII SMK di seluruh Indonesia mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP), tidak terkecuali siswa kelas XII SMK Insan Prima Mandiri yang tahun ini mengikuti UNBK untuk pertama kalinya. Ibarat pertandingan, inilah laga final yang mau tidak mau harus diikuti oleh siswa tingkat terakhir di jenjang SMK. Dan pada Kamis, 6 April 2017, berakhir sudah laga final tersebut. Tapi, apakah setelah selesainya UNBK/UNKP tersebut, semuanya sudah berakhir? Secara kewajiban akademis mungkin sudah selesai, kelas XII sudah tidak dibebankan lagi untuk mengikuti setiap mata pelajaran di
jenjangnya. Namun semudah itukah, perjalanan panjang selama 3 tahun lamanya cukup diakhiri dengan Ujian yang hanya 4 hari? Tentu saja tidak, semuanya sudah berakhir jika siswa tersebut sudah mengetahui kelulusannya dan mendapatkan Ijazah sebagai tanda buktinya.

kalau hari ini bisa diselesaikan, karena esok hari belum tentu kita masih diberi kesempatan oleh Sang Pencipta untuk menghirup segarnya udara pagi.
Ini belum berakhir, ayo perbaiki sebelum terlambat, karena
kesempatan hanya sekali, dan keberuntunganpun tidak hadir setiap saat.