SMK INSAN PRIMA MANDIRI JL. KH. MUHAMMAD HASBULLAH NO. 100 DESA SUKABAKTI KEC. TAROGONG KIDUL GARUT

Rabu, 24 Oktober 2012

SENI BUDAYA SMK

PEMBELAJARAN 1

A.    Pengertian Apresiasi
Kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris ‘to apreciatie’ artinya menghargai. Adapun dalam bahasa Indonesia apresiasi diartikan penikmatan karya seni dengan adanya pengertian yang baik, karena memahami karya seni tersebut. Untuk itu, agar dapat mengapresiasi karya seni rupa dengan baik, maka tentunya harus memahami dasar keilmuan seni rupa.
Langkah pertama memahami dasar keilmuan seni rupa adalah memahami hakekat dari seni yang bisa disarikan dalam dua pokok yaitu memahami kebudayaan dan memahami bentuk seni.

1.    SKEMA KEBUDAYAAN

Manusia memiliki dua unsur dalam dirinya yaitu jasmani dan rohani. Karena kedua hal yang dimilikinya itu, maka manusia mempunyai kemampuan cipta (pikiran), rasa (perasaan), dan karsa (kehendak, kemauan). Inilah tiga milik dasar manusia yang membedakannya dengan mahluk hidup lainnya.
Kemampuan cipta, rasa, dan karsa memungkinkan manusia membakukan kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya menjadi kebiasaan yang berulang dan terus berkembang. Inilah yang kemudian dikenal dalam konsep tradisi konvensional sebagai adat. Sedangkan dari sudut pandang ilmu pengetahuan secara umum adat dikenal dengan sebutan BUDAYA.
Setiap manusia dimuka bumi ini memiliki budaya, dan inilah sesungguhnya yang membuat manusia dapat terus bertahan hidup di muka bumi sampai sekarang, dibandingkan mahluk Dinosaurus yang walau secara fisik, bentuk, ukuran, dan kekuatan jauh lebih memungkinkan bisa bertahan hidup, tetapi akhirnya punah; yang tersisa tinggal sedikit fosilnya saja. Hal ini terjadi karena Dinosaurus tidak memiliki budaya mempertahankan hidup, mereka hanya memiliki naluri mempertahankan hidup. Naluri ini tidak bisa diajarkan atau dikembangkan diluar batas kemampuan pemiliknya, berbeda dengan budaya yang bisa terus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Setiap satu manusia tidak hanya memiliki satu budaya, tetapi terus bertambah sejalan dengan pertumbuhan dirinya. Budaya sekelompok manusia tentu lebih beragam lagi, sesuai dengan keragaman manusia itu sendiri. Kesimpulan yang kita dapatkan sekarang, adat kebiasaan yang sejenis kita sebut ‘BUDAYA’ sedangkan kumpulan adat kebiasan yang beragam atau budaya-budaya manusia kita sebut ‘KEBUDAYAAN’

2.    SKEMA KESENIAN


Berdasarkan skema di atas, dikenalkan tiga bentuk kebudayaan yaitu filsafat, kesenian, dan ilmu pengetahuan.
Dalam kontek sama seperti kebudayaan yang berarti bentuk jamak budaya, maka kesenian juga merupakan bentuk jamak dari seni. Jadi kesenian merupakan kumpulan dari seni-seni yang tidak sejenis, seperti dalam skema di atas terbagi dalam tiga kelompok yaitu seni suara, seni rupa, dan seni gerak.

Seni suara terbagi lagi dalam dua kelompok yaitu seni sastra dan seni musik, sedangkan seni gerak kemudian menjelma menjadi seni tari. Bila semua seni di atas digabung maka akan menjelma menjadi seni teater (seni drama). Oleh sebab itu, seni teater disebut juga dengan istilah seni kolektif (colectiv arts).

Arti dimensi dalam seni rupa adalah ukuran. Jadi dua dimensi artinya memiliki dua ukuran, yaitu panjang dan lebar; contohnya seni gambar dan seni lukisan. Sedangkan tiga dimensi artinya memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar dan isi (volume atau ketebalan); contohnya seni kriya ukuran dan seni arsitektur.


B.    Penggolongan Seni
1.    Zaman Yunani dan Romawi Kuno, sampai Abad Pertengahan, yaitu :
  • Vulgar Art (seni kasar), yaitu seninya para budak, pekerja tambang, dan pekerja kasar lainnya.
  • Liberal Art (seni bebas), yaitu seninya para cerdik pandai, orang-orang yang menggeluti ilmu pengetahuan dan seni.
Pada permulaannya jarak antara Vulgar Art dan Liberal Art nampak jelas, tapi sesuai dengan perkembangan zaman semakin lama semakin kabur.

2.    Abad ke-18 di Perancis timbul pengelompokan seni  dari Charles Batteaux (1713-1780), yaitu :
  • Fine Art (seni murni), yaitu seni yang diciptakan hanya untuk dinikmati keindahan seninya saja; contohnya lukisan karya Raden Saleh yang berjudul ‘Antara Hidup dan Mati’
  • Useful Art (seni bermanfaat) atau Applaid Art (seni terapan) atau Practical Art (seni praktis) atau Technical Art (seni teknis), yaitu seni yang diciptakan selain memiliki nilai keindahan juga mempunyai kegunaan tertentu dalam kehidupan manusia; contohnya kursi yang diberi ukiran.
  • Selain pengelompokan Fine Art dan Useful Art, pada masa itu timbul juga pengelompokan seni dengan tema lain, yaitu :
  • Mayor Art (seni besar), yaitu seni yang diciptakan bertitik tolak hanya untuk keindahannya saja. Jadi pada dasarnya sama dengan pengertian Fine Art.
  • Minor Art (seni kecil), yaitu seni yang diciptakan selain memiliki keindahan juga memiliki kegunaan tertentu. Jadi pada dasarnya sama dengan pengertian Useful Art
  • Decoration Art (seni hias), yaitu seni yang ada diantara Mayor Art dan Minor Art. Contohnya hiasan janur kuning dalam ruangan resepsi pernikahan, secara bentuknya memiliki nilai keindahan, tapi disamping itu memiliki manfaat untuk menghiasi ruangan.

3.    Oswald Kulpe mengelompokkan seni berdasarkan penampilannya, yaitu :
a.    Auditory Art (seni pendengaran):
1)    dengan nada :
  • dari alat tunggal, diantaranya gitar, kecapi, seruling, terompet, dll
  • dari alat majemuk, diantaranya band combo, orkestra, dll
2)    dengan kata :
  • kata berirama, diantaranya puisi, dll
  • kata tak berirama, diantaranya prosa, dll
3)    Perpaduan nada dan kata, diantaranya seni vokal, dll

b.    Visual Art (seni penglihatan) :
1)    bentuk dua dimensi (dwimatra) :
  • tanpa gerak, diantaranya seni rupa, dll
  • dengan gerak, diantaranya seni film, dll
2)    bentuk tiga dimensi (trimatra) :
  • tanpa gerak, diantaranya seni rupa, dll
  • dengan gerak, diantaranya seni film, dll

c.    Auditory and Visual Art (seni pendengaran dan penglihatan) :
1)    dengan nada dan gerak, diantaranya musik, seni tari, dll
2)    dengan kata, gerak,dan pemandangan, diantaranya seni drama, dll
3)    dengan nada, kata, gerak, dan pemandangan, diantaranya seni opera, dll

C.    Pengertian Seni
Sampai saat ini sebenarnya belum ada pembatasan pengertian seni yang dapat memuaskan semua pihak, namun untuk kepentingan pembelajaran di sini akan dikemukakan beberapa pengertian seni, di antaranya :
  • Seni adalah hasil getaran jiwa dan keselarasan dari perasaan serta pikiran yang mewujudkan sesuatu yang indah dan murni.
  • Seni adalah ungkapan jiwa, sesuatu ekspresi yang langsung berhubungan dengan penglihatan, pendengaran, dan peradaban.
  • Seni adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dalam bentuk karya yang indah.
  • Seni adalah emosi yang menjelma menjadi suatu ciptaan yang nyata.

D.    Sifat Dasar Seni
  1. Kreatif, karena merupakan rangkaian kegiatan manusia yang menghasilkan sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah dihasilkan oleh manusia lain.
  2. Individual, karena seni itu pada dasarnya bersifat pribadi baik penciptaannya maupun penikmatannya, dan kepribadian ini menonjol sebagai ciri khas dari penciptanya yang mandiri.
  3. Perasaan, karena seni tercipta atas landasan perasaan yang kuat dari penciptanya.
  4. Keabadian, karena suatu karya seni yang sudah tercipta akan tetap ada meskipun penciptanya dan karya seninya itu sudah tidak ada.
  5. Semesta, karena seni ada pada setiap diri manusia, tumbuh sepanjang sejarah manusia dimanapun dimuka bumi ini.

E.    Karya Seni
Karya seni lahir dari tumbuhnya suatu perasaan seseorang yang dalam dan kuat, yang menjelma dalam jiwanya kemudian menjadi pendorong hasratnya untuk mewujudkannya kedalam suatu bentuk karya seni yang nyata sesuai dengan gagasannya. Adapun karya seni yang dianggap baik adalah yang mempunyai nilai keindahan (estetis), disamping dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berharga untuk kehidupan manusia.
Untuk dapat menjadikan atau menciptakan karya seni yang baik, dituntut sang pencipta seni memiliki pengalaman dan pengetahuan seni yang luas, dan disamping itu memiliki kemampuan teknis untuk mewujudkan seninya. Jadi pada prinsifnya sang pencipta seni harus nemiliki idea phykhologis yang berakar pada pengalaman dan pengetahuan, dan idea teknis yang berakar pada kemampuan teknis mewujudkan ide seninya.

F.    Teori Keindahan Seni
Suatu karya seni yang mempunyai nilai keindahan dapat pula disebut karya seni yang estetis. Kata estetis atau estetika sering dihubungkan dengan cabang ilmu filsafat tentang keindahan yaitu teori keindahan atau Teori of Beauty.
Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan ialah mengenai sifat dasar dari keindahan itu sendiri yang dalam penikmatan karya seni dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :
  1. Teori Objektif, yang berpendapat bahwa keindahan itu terdapat pada objeknya. Tokoh yang menganut teori ini diantaranya Plato, Hegel, dan Bernard Bosanquet.
  2. Teori Subjektif, yang berpendapat keindahan bukan terdapat pada objeknya, tapi merupakan tanggapan dari subjek yang menikmati objek. Tokoh yang menganut teori ini diantaranya Hendri Home, Lord Ashley, dan Edmund Bruke.
Monroe Breadsky dalam bukunya ‘Aesthetics : Problems in the philosophy of criticism’ mengemukakan tentang ciri-ciri estetis atau ciri-ciri yang membuat sesuatu menjadi indah dalam tiga bagian, yaitu :
  1. Unity (kesatuan), bahwa sesuatu yang memiliki nilai estetis harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya yang terjalin secara baik dan sempurna.
  2. Complexity (kerumitan), bahwa sesuatu yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, tetapi merupakan paduan kerumitan tertentu; yang bisa karena saling berlawanan, saling mengimbangi, saling isi, dan sebagainya kemudian terjalin secara halus  dalam perhitungan matang dan akurat.
  3. Intensity (kesungguhan), bahwa sesuatu yang bernilai estetis harus memiliki kualitas atau nilai tertentu yang menonjol dalam penampilannya. Nilai ini bisa bersifat lembut, kasar, duka, gembira, suram, ceria, dan sebagainya yang ditampilkan secara penuh kesungguhan.

G.    Fungsi Seni
  1. Fungsi individual bahwa karya seni yang diciptakan semata-mata hanya sebagai pencurahan ekspresi penciptanya, sehingga bebas menentukan ide dan gagasannya secara pribadi untuk mencapai kepuasan batin dirinya. Namun secara kenyataannya, hasil karya tersebut akhirnya bisa juga dinikmati oleh orang lain yang memiliki kesamaan visi dan misi.  Contohnya lukisan tema ‘kucing’ yang dibuat oleh pelukis Popo Iskandar, diciptakan sebagai pencurah ekspresi pribadi penciptanya, tetapi kemudian masyarakat menyukainya, sehingga akhirnya menjadi milik masyarakat juga
  2. Fungsi sosial bahwa karya seni yang diciptakan memiliki visi dan misi untuk bermanfaat langsung bagi orang lain Contohnya Candi Borobudur dibangun atas perintah raja keluarga Syailendra untuk kebutuhan masyarakat yang beragama Budha saat itu, dan sampai sekarang tetap diakui sebagai arsitektur yang luar biasa, bahkan sudah menjadi milik masyarakat dunia internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact

Jl. KH. Muhammad Hasbullah No. 100 Rancamaya - Garut email: smk.ipman@gmail.com